Cemas Menghadapi Tes UKG

UKG adalah Uji Kompetensi Guru, Guru di uji kemampuan melalui Tes Online. Tahun 2015 ini seluruh Guru di Indonesia baik PNS maupun Non PNS atupun yang telah sertifikasi harus ikut UKG ini.

sebagamana di jelaskan di blog Salam Edukasi
UKA wajib diikuti semua guru dalam jabatan baik guru PNS maupun bukan PNS. Pelaksanaan UKA melibatkan berbagai instansi antara lain BPSDMPK-PMP, LPMP, dan Dinas Pendidikan propinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Agar seluruh instansi yang terlibat dalam pelaksanaan UKA memiliki pemahaman yang sama tentang mekanisme pelaksanaan UKA, maka perlu disusun informasi yang lengkap tentang mekanisme pelaksanaan UKA tahun 2015.

Tujuan UKA (Uji Kompetensi Awal) bagi Guru adalah :

1.   Untuk pemetaan kompetensi guru (kompetensi pedagogik dan profesional)
2. Untuk melaksanakan program pembinaan dan pengembangan profesi guru dalam bentuk kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
3.   Sebagai entry point sertifikasi guru dalam jabatan.
4.   Sebagai alat kontrol pelaksanaan penilaian kinerja guru

Ada 2 jenis materi uji yang harus guru lalui dalam tes ini.
pertama : Tes pedagogi yakni tentang pelaksanaan pengajaran atau pengelolaan kelas atau yang berhubungan dengan rancangan Pelaksanan Pembelajaran.

Kedua  : Tes Profesional yakni mata diklat ajar sesuai dengan jurusan yang  kita ampu.

Yang menjadi Cemas oleh peserta UKG ini sebelum melakukan tes adalah:

Pertama: Mata diklat yang di ampu ada yang tidak sesuai dengan mata diklat Tes UKG 

Kedua, Peserta sibuk mencari sumber atau referensi tentang kisi-kisi soal dan contoh soal yang belum dimiliki oleh peserta UKG. Bagi yang sudah mendapatkan referensi dan contoh soal sudah bisa belajar tinggal tes yang menjadi ketakutan. Tetapi dengan melakukan belajar sesuai referensi yang dijelaskan diatas, apakah tes nya sesuai dengan apa yang kita pelajari, atomatis soal akan berbeda saat tes dan tiap peserta UKG.

Ketiga, Gagap teknologi, gagap teknologi ini cemas yang paling besar sebagian besar perseta UKG yang belum bisa menggunakan Komputer selama ini, berat sekali rasanya untuk mengendalikan mouse serta merasa ketakutan megoperasikan seandainya rusak, error dan sebagainya.

Keempat, cemas menghadapi soal demi soal yang begitu panjang teks yang harus kita baca dan analisa agar kita bisa menjawab jawaban yang benar, soal bersifat multiple choice dengan pilihan yang sudah ada. Dengan kata lain sesulit apapun jawaban kita bisa memilih satu jawaban sekalipun jawaban benar atau salah.

Kelima, peserta akan tes yang selalu berpikir dan terpikirkan adalah kemampuan hasil tesnya, sejauh mana jumlah benar dan salahnya.

Selanjutnya cemas sesudah tes UKG

cemas ini lain juga yakni, kecewa dengan hasil usahanya setelah tes UKG, karena peserta lain sibuk, ribut, suara celoteh riuh  dengan hasil yang ditampilkan oleh Komputer.  Bagi yang mendapat nilai separoh dari jumlah soal merasa puas/lega, dan bagi yang betulnya sangat minim dari jumah soal ini lah menjadi tanda Tanya bagi diri peserta.

Seperti yang kita bahas diatas tentang cemas alias momok dengan betulnya minim dari jumlah soal seperti betul 20 atau dibawah 20 tindak lanjut seperti apa ini belum tau kedepannya. Apakah layak kita sebagai guru/ pendidik atau bisakah lulus sertifikasi? Desas desus kian melebar bahwa ada yang mengatakan jika jawaban benar kita dibawah 10 maka kita tidak bisa di jadikan seoarang pendidik atau guru, ada juga yang mengatakan kita akan melalui bimbingan-bimbingan atau pelatihan. 

sebagaimana di situs pidipedia.com Disebutkan Jadi jangan khawatir bila hasil/nilai UKG nya rendah, karena itu tidak berdampak pada pembayaran tunjangan profesi /sertifikasi guru. Nilai rendah hanya berdampak pada reputasi guru tersebut, yang nantinya bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kenaikan pangkat, promosi jabatan, kebutuhan diklat, dan lain sebagainya.
(sumber: Tintaguru & Kemdikbud)

maka tanggapilah santai dan hilangkan rasa takut (nervous).  apapun yang terjadi di tunggu informasi selanjutnya.




Posting Komentar

0 Komentar