"MANYIREK" ALAT PENANGKAP IKAN TRADISIONAL





“Manyirek Jalo” bahasa sehari-hari orang kuantan Singingi secara umum, dengan kata dasar “ Manyirek adalah merajut dan jalo adalah jala “merajut jala” dilakukan  secara manual dengan menggunakan alat sejenis:

 Benang                : sejenis benang serabut dan benang pancing

Cuban : terbuat dari belahan bamboo atau tanduk sapi dan kerbau berguna tempat lilitan benang yang akan di rajut

Apang : terbuat dari bamboo atau papan berguna sebagai ukuran mata jala tersebut.

Jala tidak asing lagi bagi kita,  karena jala digunakan untuk menangkap ikan baik oleh nelayan di laut maupun di Sungai. 

Manyirek Jalo atau Merajut jala sudah di lakukan secara turun temurun yang diwariskan oleh nenek moyang kita,  baik dilakukan oleh orang tua, dewasa maupun anak remaja.

Merajut Jala kalau kita lakukan secara rutin bisa menghabiskan waktu satu bulan untuk satu jala dengan panjang 3 meter, dan pembuatan rantai selama lebih kurang 1 minggu. 

Rantai jala ini bisa terbuat dari besi, timah atau kuningan.

Dari berbagai macam alat tangkap ikan yang ada di daerah ini, Jala salah satu alat tangkap ikan secara tradisional yang dipergunakan oleh masyarakat Kuantan atau Riau secara umum.

Merajut Jala juga disebut membuat Jala, jala biasa di gunakan oleh masyarakat dikuantan ada dua musim. pertama, musim hujan biasanya akan datangnya banjir, dengan meluapnya air kedaratan, maka akan banyak masyarakat menggunakan jala untuk menangkap ikan namanya menunggu ikan turun.

Kedua, musim sesudah panen padi dengan namanya marawang (menangkap ikan secara bersama disawah yang digenangi air.

Posting Komentar

0 Komentar